Jumat, 26 Agustus 2016

BALAGHAH

    Pengertian Ilmu Balaghah
Balâghah secara etimologi berasal dari kata dasar “balagha” yang memiliki arti sama dengan kata “washala” sampai.

FUNGSI ILMU BALAGHAH


  1. Fungsi Interpretatif
Fungsi interpretatif adalah penggunaan ilmu Balaghah dalam menjelaskan dan menerangkan maksud-maksud ayat al-Qur’an. Peranan fungsi ini sangat dominan dalam upaya pengkajian makna-makna teks al-Qur’an,

URGENSI ILMU BALAGHAH

Posisi ilmu Balaghah dalam tatanan kelompok ilmu-ilmu Arab persis seperti posisi ruh dari jasad. Keberadaan ilmu Balaghah dan kaidah-kaidah yang tertuang di dalamnya sangat urgen. Urgensitas tersebut disebabkan oleh beberapa hal, beberapa di antaranya adalah:

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU BALAGHAH

Secara historis istilah balaghah muncul belakangan setelah benih-benih ilmu ini telah muncul dengan berbagai istilahnya sendiri. Bahkan, sebelum ilmu-ilmu tersebut dikenal, esensinya telah mendarah daging dalam praktek berbahasa orang-orang Arab dulu. Berbagai macam pengetahuan manusia, mulai dari ilmu, filsafat, seni, dan lainnya telah ada di akal dan lisan manusia dalam kehidupannya jauh sebelum diajarkan dan dikodifikasikan.

Tokoh Ilmu Balaghah

Era keemasan Ilmu Balaghah diawali dengan lahirnya seorang sastrawan terkemuka bernama Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdurrahman al-Jurjani (w. 471 H.) yang dikenal dengan nama Abdul Qahir al-Jurjani. Beliau termasuk figur yang sangat perhatian terhadap ilmu balaghah.

ILMU MA'ANI

Ilmu Ma’ani adalah dasar-dasar dan kaidah-kaidah yang menjelaskan pola kalimat berbahasa Arab agar bisa disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang dikehendaki penutur. Tujuan ‘ilmu al-ma’âni adalah menghindari kesalahan dalam pemaknaan yang dikehendaki penutur yang disampaikan kepada lawan tutur. Ilmuan bahasa yang dianggap sebagai pencetus Ilmu Bayan adalah ‘Abdul Qâhir al-Jurjani ( w. 471 H). Di dalamnya tercakup; Kalam Khobar, Kalam Insya’, Qashr, Fashl dan Washal, Musawh, Ijaz dan Itnab

ILMU BAYAN

Ilmu Bayan secara etimologi berarti penyingkapan, penjelasan dan keterangan. Sedangkan secara terminologi, Ilmu Bayân berarti  dasar dan kaidah-kaidah yang menjelaskan keinginan tercapainya satu makna dengan bermacam-macam metode (gaya bahasa), bertujuan menjelaskan rasionalitas semantis dari makna tersebut. Ilmu ini meliputi; Tasybih, Hakikat, Majas dan Kinayah.